Organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia Jawa Tengah JZ11ZWK

Sekretariat Jl.Pramuka 65 Boja Kendal 51381 HP: 08122900650 Freq:143.370 Mhz / Rept 142,350 Mhz + 970 Mhz

24 Agustus 2012

DAFTAR FREQUENCY REAPETER RAPI JAWA TENGAH

 1    142,720    142,100    MhZ    +062         RPT. RAPI Wilayah Kota Semarang Barat, JATENG.
 2    143,510    142,130    Mhz    +128         RPT. RAPI Wilayah Kota Semarang Selatan, JABAR.
 3    148,550    142,250    Mhz    +630         RPT. RAPI Wilayah Kab. Karanganyar, JATENG.
 4    143,500    142,300    MhZ    +120         RPT. RAPI Wilayah Kab. Sukoharjo, JATENG.
 5    141,850    142,500    MhZ    -65    88,5    RPT. RAPI Wilayah Kab. Sragen,JATENG
 6    140,930    142,640    MhZ    -171         RPT. RAPI Kab. Wonogiri, JATENG.
 7    141,100    142,690    MhZ    -159         RPT. RAPI Kab. Purbalingga, JATENG.
 8    142,060    142,730    MhZ    -067         RPT. RAPI Wilayah Kab. Wonogiri, JATENG.
 9    140,750    142,750    MhZ    -200         RPT. RAPI Wilayah Kab. Purworejo, JATENG.
10    140,880    142,880    MhZ    -200    88,5    RPT. RAPI Selo, Boyolali, JATENG
11    140,900    142,900    MhZ    -200         RPT. RAPI Kab. Kebumen, JATENG.
12    142,090    143,150    MhZ    -106         RPT. RAPI Wilayah Kab. Wonosobo (Gn. Sumbing)
13    142,170    143,170    MhZ    -100         RPT. RAPI Wilayah Kota Madya Tegal, JATENG.
14    142,380    143,280    MhZ    -90         RPT. RAPI Wilayah Kab. Tegal (Bumi Jawa), JATENG.
15    141,340    143,000    MhZ    -166         RPT. RAPI Wilayah Kab. Blora (Bukit Kembang), JATENG.
16    142,130    143,330    MhZ    -120    OFF    RPT. PANTURA, JATENG.
17    140,840    143,450    MhZ    -261    88,5    RPT. RAPI Wilayah Kab. Klaten, JATENG.(JZ 11 ZXA).
18    142,065    143,450    MhZ    -138,5         RPT. RAPI Wilayah Kab. Batang, JATENG.
19    142,080    143,530    MhZ    -145    OFF    RPT. RAPI di Gn. Telomoyo, JATENG (JZ 11 ZRD3).
20    142,020    143,570    MhZ    -155         RPT. RAPI Candi Cheto, Surakarta, JATENG (JZ 11 ZRD2)
21    14,203    143,580    MhZ    -155         RPT. RAPI Gn. Argo Jembangan, Pati, JATENG (JZ11 ZRD4).
22    142,050    143,600    MhZ    -155         RPT. RAPI Gn. Prau, JATENG (JZ 11 ZRD1).
23    140,820    143,620    MhZ    -280    OFF    RPT. RAPI Wilayah Kab Banjarnegara, JATENG.
24    140,950    143,650    MhZ    -270         RPT. RAPI Gn. Kencur, Purwodadi, JATENG
25    142,160    143,700    MhZ    -154         RPT. RAPI Wilayah Kab. Banyumas, JATENG.

11 Desember 2011

Pertemuan Rutin dan Pelantikan Anggota Baru RAPI Kecamatan Boja.

Dalam rangka kegiatan Organisasi RAPI Kabupaten Kendal ( JZ 11 ZWK ) , Pengurus Kecamatan Boja Radio Antar Penduduk Indonesia Kabupaten Kendal mengundang seluruh anggota untuk hadir pada kegiatan ini yang akan diselenggarakan pada Hari Minggu 18 Desember 2011 mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai,  di 10.85 JZ 11 KDY Gentan Kidul Boja.

Pada kesempatan ini akan dilantik beberapa pengurus dan anggota sesuai keputusan RAPI LOKAL / Kecamatan BOJA Nomor 026/PTO/VI/2011 Tentang Pembagian tugas dalam kegiatan Organisasi RAPI di Kecamatan Boja. JZ 11 ZWK Tahun 2012/2013.

Inilah daftar anggota atau personil yang akan dilantik;

Lilik Eko Budi Prastyo JZ 11 CIU menjabat sebagai Ketua.
Misiyami, JZ 11 FPP sebagai sekretaris.
Oyo Suyanto, JZ 11 OYO sebagai bendahara.
Jeky Ariyanto, JZ 11 KLF , koordinator organisasi.
Sudiman, JZ 11 KKV , bidang Pendidikan.
Suntoro, JZ 11 KKZ , koordinator bidang sosial.
Bambang Iswandi, JZ 11 FPV monitoring.
Mislan, JZ 11 NKA bertugas dalam  HUMAS.
Krisdianto Yayan, JZ 11 FPY teknik radio.

Post ini adalah sesuai undangan dengan Nomor 054/Rapi Kecamatan Boja/XII/2011.

10 November 2011

Hari Ulang Tahun Rapi ke 31 tingkat Kabupaten Kendal

Puncak peringatan Hari Ulang Tahun Rapi ke 31 tingkat Kabupaten Kendal akan diselenggarakan pada tanggal 13 november 2011 bertempat di Taman Wisata Air Terjun Curug Sewu di Sukorejo. Pada acara ini diharapkan seluruh anggota rapi se Kabupaten Kendal untuk datang dan berpartisipasi. Acara akan dimulai pukul 08.00WIB sampai dengan selesai. Untuk anggota yang akan menghadiri diharapkan memakai PDH RAPI, bila belum punya boleh menggunakan batik atau bebas asalkan sopan dan rapi. Retribusi masuk di area wisata Rp. 5000,- diserahkan pada panitia pada saat masuk tempat wisata.

19 Oktober 2011

Jenis Frekwensi Radio Komunikasi dan Cara Kerjanya

Sebagian dari kita pasti sudah mengenal radio komunikasi yang lebih dikenal dengan nama Walkie Talkie, atau mungkin dengan nama Handy Talkie (HT). Tetapi apakah kita juga tahu bagaimana sebenarnya proses transmisi radio komunikasi tersebut dan frekwensi apa yang digunakan?.
Secara umum, jenis frekwensi yang digunakan oleh radio komunikasi adalah VHF(Very High Frequency) dan HF (High Frequency).

Apa itu VHF (Very High Frequency)?

VHF biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak dekat dan beroperasi pada frekwensi 100-300 Mhz. Hal ini disebabkan karena gelombang radio dipancarkan secara garis lurus (horizontal). Sehingga jika pada jarak antara 2 stasiun terdapat objek – objek seperti bangunan, pohon – pohon yang tinggi, ataupun pegunungan yang lebih tinggi dari pancaran gelombang radio, maka sudah pasti transmisi yang dikirimkan ataupun diterima akan terhambat. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini

Dari ilustrasi tersebut kita bisa melihat ada 3 objek yang berpotensi menghambat transmisi yaitu objek bangunan, dimana gelombang yang dipancarkan berhenti dan hilang ketika mengenai objek penghalang, kemudian objek pohon, diamana gelombang masih dapat dipancarkan sampai stasiun tujuan tetapi dengan sangat lemah, sehingga bisa saja transmisi yang disampaikan tidak dapat diterima dengan jelas. Terakhir adalah objek pegunungan, dimana gelombang yang dipancarkan dipantulkan kembali, sehingga transmisi yang dikirim sama sekali tidak dapat mencapai stasiun tujuan.

Apa itu HF (High Frequency)?

HF (High Frequency) merupakan gelombang radio yang bekerja pada frekwensi 2 – 24 Mhz, dan biasanya digunakan untuk radio komunikasi jarak jauh karena sifat gelombangnya yang dapat memantul sehingga tidak memiliki efek hambatan pada objek. Dan ditambah lagi dengan kemampuan frekwensi ini untuk memantul pada lapisan ionosphere, sehingga jarak sejauh apapun dapat dijangkau oleh frekwensi ini, dengan catatan dalam keadaan cuaca yang cukup bagus. Gambarannya kira – kira seperti dibawah ini

Perhatikan bahwa gelombang pertama yang dikirimkan melewati lapisan ionosphere dan memantul kembali ke bumi menuju ke stasiun tujuan. Dan gelombang kedua yang terhambat oleh objek, memantul secara terus menerus sampai ke stasiun tujuan.
Dari kedua jenis frekwensi diatas, kita dapat melihat perbedaan yang signifikan. Dan penggunaan frekwensi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dari perorangan ataupun institusi. Tetapi bagi kebanyakan institusi, mereka biasanya selalu menggunakan radio komunikasi yang bekerja pada kedua frekwensi tersebut.

18 Oktober 2011

Tips untuk penggunaan HT:

Dalam berbagai simulasi komunikasi darurat (sering disebut sebagai field day), kita masih memiliki waktu persiapan untuk mencharge HT, membeli batt dan seterusnya sebelum pelaksanaan simulasi darurat tersebut. Namun dalam situasi nyata, hal tersebut sangat sulit dilakukan, terutama pada kondisi bencana yang sifatnya spontan (gempa bumi/ tsunami/ banjir/ erupsi gunung). Untuk itulah ada hal-hal yang perlu diperhatikan bagi para pengguna HT:

    Power / daya listrik
    Daya listrik ada hal paling penting dalam hal ini. Tanpa listrik / battery, HT agan tak akan berfungsi sama sekali sebagai alat komunikasi.
    Tips: belilah battery case yang bisa diisi dengan battery biasa; kemudian siapkanlah battery alkaline dalam jumlah cukup untuk komunikasi aktif selama 72 jam. Battery alkaline lebih lama tahan disimpan, dan lebih tahan lama ketika digunakan.
    Baik juga menyiapkan battery rechargable cadangan yang sudah terisi penuh, namun batt case dan batt alkaline lebih praktis dalam hal ini (batt bisa dipinjamkan/ diberikan ke rekan lain dst).

    Antena HT
    Antena standard cukup baik jika anda memiliki fasilitas repeater yang bisa diakses dalam kondisi darurat. Namun dalam kondisi terburuk, repeater terpaksa mati karena kerusakan, HT tersebut hanya bermanfaat untuk komunikasi jarak pendek (2-3km) dan monitoring.
    Dengan antena yang baik, agan juga bisa menghemat penggunaan battery, dengan low power sudah bisa menjangkau jarak yang lebih jauh.
    Tips: siapkan antena after market cadangan, disarankan antena teleskopik 5/8 lambda, panjang kurang lebih 90-120m, dan disimpan bersama-sama dengan batt cadangan.

    Spesifikasi radio
    Pilihlah radio dengan output power minimal 4-5watt. Akan lebih baik lagi jika anda memiliki HT yang tahan benturan, tahan percikan air/ hujan (waterproof), atau bahkan tahan jika ditenggelamkan (submersible). Ada HT jenis tertentu yang jika jatuh ke air akan terapung, mantab kan?
    Tips: Jika HT anda belum tahan air, belikan plastik zip ganda (bisa dibeli di supermarket atau toko hardware), untuk menyimpan HT, bahkan juga dompet dan jam tangan, jika terpaksa harus berbasah-basah.

06 Oktober 2011

Prinsip-prinsip umum komunikasi radio dalam keadaan darurat

Kurangi gangguan frekwensi. Dalam kondisi darurat,
 Kebanyakan komunikasi radio akan bekerja pada signal lemah, dikarenakan ketiadaan pasokan listrik, dengan menggunakan HT atau rig dengan power rendah. Disinilah pentingnya menjaga agar alur komunikasi dijaga agar tetap clear minim gangguan. Apabila anda tidak memiliki informasi penting dan mendesak, lebih baik anda standby dan monitor. Anda tidak perlu transmit hanya untuk memberitahukan keberadaan anda, kecuali jika anda mendapatkan panggilan.


Hindari menyebarkan rumor atau berita yang tidak jelas sumbernya.
 Dalam kondisi darurat, akan banyak berita yang bersumber dari "katanya", "kalau tidak salah dengar", "bisa jadi.." yang simpang-siur tanpa kepastian. Anda bisa membantu menghentikan alur berita desas-desus ini dengan cara tidak turut serta menyebarkan berita ini.
Anda hanya diperbolehkan memancarkan berita bahaya yang anda ketahui dengan pasti, dengan menyebutkan "break/ mayday 3x" untuk mendapatkan perhatian dari net pengendali, menyebutkan identitas anda, dan menyebutkan berita dengan singkat dan jelas.


Me-relay berita darurat,
 Dengan cara mencatat berita, sumber berita dengan lengkap, kemudian menyampaikan berita/ pesan secara verbatim (apa adanya, huruf demi huruf, tanpa interpretasi, meskipun anda tidak terlalu memahami makna pesan/ berita tersebut). Hal ini penting sekali, mengingat mungkin anda tidak tahu arti pesan, misalnya berita dengan istilah medis atau sandi polisi/ intelijen, yang jika anda interpretasikan justru akan menyimpangkan arti berita tersebut.

Hemat sumber daya. 
 Gunakan sumber daya seefisien mungkin, misalnya dengan cara menaikkan antena setinggi mungkin, atau berpindah lokasi yang lebih tinggi untuk mencapai jarak jangkau yang lebih jauh, daripada menaikkan power radio; memonitor frekuensi yang memiliki signal besar, daripada harus membuka penuh squelch dan membesarkan volume audio yang memaksa HT anda mengkonsumsi listrik lebih banyak; menghindari transmit kecuali untuk berita yang sangat penting dan mendesak yang menyangkut keselamatan jiwa.


Menjaga kesehatan
 Selama berpartisipasi dalam komunikasi radio darurat, jagalah kesehatan dan keselamatan diri dengan cara beristirahat cukup dan menjaga pasokan makanan / minuman dalam batas konsumsi minimal sesuai kebutuhan Anda. Anda tidak bisa menolong orang lain, jika kondisi kesehatan anda tidak memadai.

20 September 2011

Etika Berkomunikasi

A. Komunikasi Point to Point

  1. Memantau dahulu / memonitor pada frekwensi / kanal yang diinginkan.
  2. Wajib menyebutkan 10-28 (callsign) & 10–20 (posisi / tempat) memancar.
  3. Menyebutkan 10-28 dan biasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan.
  4. Memberikan kesempatan / prioritas kepada penyampai berita-berita yang penting.
  5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  6. Mengatur jalur / kanal apabila muncul pertama kali di kanal / frekwensi.
  7. Apabila jalur / kanal sibuk sementara butuh komunikasi agak panjang dengan seseorang, sebaiknya bergeser (tidak memonopoli kanal/ frekwensi).
  8. Menggunakan Kode Ten (kode 10) untuk efisiensi komunikasi.
  9. Membiasakan menulis di Log Book, dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan / tanggal dan waktu komunikasi dilakukan.
  10. Menggunakan Nama Panggilan Juliet Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR.
  11. Dilarang menjadi net pengendali apabila sedang dalam statiun bergerak

B. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang


  1. Memonitor dahulu selama 3-5 menit.
  2. Memperhatikan siapa yang sedang berkomunikasi.
  3. Memperhatikan apa yang sedang dikomunikasikan. (penting/tidak).
  4. Masuk pada spasi atau interval (tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign (10-28) dan apabila ingin berkomunikasi / memanggil seseorang, langsung memanggil dengan menyebut 10-28 orang yang dipanggil (contoh: JZ12AR memanggil JZ12DM, maka pada jeda spasi JZ12AR langsung masuk dengan mengatakan: JZ12DM, JZ12AR 10-25).
  5. Tidak perlu tergesa-gesa, komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti / difahami.
  6. Berkomunikasi seperti pada kanal / frekwensi kerja biasa.
  7. Apabila ada hal yang bersifat darurat / emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi / interval..
  8. Jangan memonopoli frekwensi dengan berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada orang lain yang mau menggunakan pancar ulang.
  9. Membiasakan mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan..
  10. Memberikan kesempatan kepada pengguna di lapangan / stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan kemampuan terbatas.
  11. Mengutamakan / memberikan kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency / darurat.
  12. Tidak dianjurkan berkomunikasi melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti: Echo, ALC, dsb - karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang lain yg mendengarkan.

C. Penggunaan kata INTERUPSI


  1.     Apabila mau memotong / menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan identitas diri, Contoh : JZ12AR interupsi ... dan yang sedang berkomunikasi sebaiknya mempersilahkan yg menginterupsi menggunakan frekwensi.
  2. Setelah selesai kepentingannya sebaiknya dikembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan : Terima Kasih.
  3. Kata Break atau Contact sebaiknya tidak dipakai, baik untuk keperluan menyela pembicaraan maupun apabila hanya ingin bergabung didalam pembicaraan / komunikasi.
  4. Apabila tidak ada sesuatu yang penting dan hanya ingin bergabung maka pada saat jeda / spasi cukup menyebutkan identitas diri, Contoh: JZ12AR masuk / bergabung atau cukup dengan menyebut JZ12AR saja.
  5. Apabila mengetahui ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya sebaiknya juga merespon, Contoh: Terdengar JZ12AR, mohon bersabar satu dua kesempatan

PENGGUNAAN STASIUN KRAP

  • Stasiun KRAP hanya boleh digunakan untuk komunikasi radio dalam negeri
  • Stasiun KRAP dapat digunakan untuk kegiatan :
    a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antar sesama anggota;
    b. Pembinaan, penyuluhan dan kegiatan RAPI;
    c. Bantuan komunikasi dalam rangka kegiatan kepramukaan, olah raga, sosial kemasyarakatan dan kegiatan kemanusiaan lain;
    d. Penyampaian berita marabahaya, bencana alam, dan pencarian dan pertolongan (SAR).
  
Kegiatan KRAP di luar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam point (1) yang kegiatannya berskala nasional harus mendapat persetujuan Direktorat Jenderal sedang kegiatan yang berskala Daerah harus mendapat persetujuan Kepala Dinas Propinsi.
  • Dalam kegiatan KRAP wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  • Stasiun KRAP dilarang digunakan untuk :
    a. Memancarkan berita yang bersifat politik, SARA, dan atau pembicaraan lainnya dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban;
    b. Memancarkan pemberitaan / berita yang bersifat komersial;
    c. Memancarkan berita sandi kecuali kode-10 (ten-code);
    d. Berkomunikasi dengan stasiun KRAP yang tidak memiliki izin atau stasiun radio lain selain stasiun KRAP;
    e. Disambungkan dengan jaringan telekomunikasi lain milik penyelenggara telekomunikasi;
    f. Memancarkan berita merabahaya atau berita lain yang tidak benar;
    g. Memancarkan informasi yang tidak sesuai peruntukannya sebagai sarana komunikasi radio antara lain memancarkan musik-musik, menyanyi, pidato, dongeng, pembicaraan asusila.
    Stasiun KRAP atau perangkat KRAP dilarang digunakan sebagai sarana komunikasi untuk kepentingan dinas instansi pemerintah/swasta.
   
  • Stasiun KRAP dilarang digunakan di atas kapal laut atau di pesawat udara
  •     Stasiun KRAP dengan seizin pemiliknya dapat digunakan oleh pemegang IKRAP lainny dengan mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
  •     Stasiun KRAP meskipun dengan sepengetahuan pemiliknya tidak diizinkan untuk digunakan oleh seseorang yang tidak memiliki IKRAP
  •     Stasiun KRAP harus dapat dikenali dari nama panggilan yang setiap kali dipancarkan dengan menyebut nama panggilan (10-28) pada permulaan dan akhir komunikasi radio yang diselenggarakan, dilaksanakan paling sedikit setiap 3 (tiga) menit sekali


Diambil dari: http://www.rapi12diy.com

Hari ini